Refleksi Perjalanan Ramadhan 1442 H

Awal Ramadhan kita bertekad puasa tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Lebih khusyu dalam ibadah, memperbanyak amal soleh, sodaqoh lebih banyak     dan khatam qurán adalah asa yang ingin dicapai. Menuju insan yang semakin bertaqwa, lebih dekat dengan Allah dan diampuni segala khilaf dan dosa pun menjadi harapan sejak 1 ramadhan 1442 H.

Pertanyaan selanjutnya ialah Ketika kita sudah mencapai malam ke-30 sudahkah harapan dan tujuan itu tercapai ?

Setiap orang tentu bisa menilai terhadap pencapaiannya masing-masing. Namun hanya Allah lah zat yang maha tahu, zat maha pemberi penilaian / pahala sesuai amalan kita.

Terlebih telah dijelaskan dalam hadis shahih HR Bukhari : 7/226 dari hadis Abu Hurairah ra., “Setiap amalan manusia adalah untuknya kecuali puasa, sebab ia hanyalah untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaranbpadanya secara langsung”. Ibadah puasa mempunyai kekhususan dan keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan ibadah lainnya,

Ibadah puasa nerupakan amalan yang bersifat rahasia antara hamba dan rabb-nya. Ibadah puasa selain tidak makan, minum dan hal-hal yang membatalkan, juga merupakan amalan batin dan niatan yang tersenmbunyi dan hanya Allah yang Maha Tahu.

Ibadah puasa berbeda dengan sedekah, zakat, shalat, haji dan amalan-amalan lahir lainnya. Karena amalan-amalan ini bisa dilihat oleh orang lain, sementara ibadah puasa tidak bisa dilihat oleh orang lain karena hakikan ibadah puasa ialah bener-bener ikhlas dan sungguh-sungguh karena Allah. Hanya Allah lah yang maha mengetahui amalah ibadah puasa kita sebagai hamba Allah.   

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Dalam beberapa kajian ahad pagi, kultum tarawih atau khutbah shalat jumat di bulan Ramadhan sering disebutkan bahwa Ramadhan adalah bulan istimewa, oleh karena terdapat banyak keutamaan yang tidak dimiliki bulan lain. Ramadhan sering disebut sebagai bulan beribadah (Syahrul ‘Ibadah), bulan Al-Qur’an (Syahrul Qur’an), bulan penuh rahmat (Syahrul Rohmah), bulan keberkahan (Syahrul Mubarak), bulan ampunan (Syahrul Maghfirah), bulan pendidikan (Syahrul Tarbiyah), bulan kesabaran (Syahrul Shobr) dan lainnya.

Sudahkah kita beribadah lebih baik ? Membaca dan mengkaji Al Qur’an lebih intens ? Sudahkah kita menggapai rahmat, berkah dan ampunan Allah ? Sudahkah kita lebih banyak belajar dan praktek tentang keimanan dan keislaman lebih baik dari sebelum puasa Ramadhan ? dan sudahkah kita menjadi jauh lebih sabra dan ikhlas ?

Dengan fadhilah bualan Ramadhan yang begitu besar, hendaknya umat islam wabil khusus orang-orang yang beriman bertekad menjadikan Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Menurut Ustad Muhammad Saiyid Muhadjir dalam bukunya “Bekal Ramadhan dan Idul Fitri (1) : Menyambut Ramadhan” ada 3 golongan manusia dalam menyikapi bulan Ramadhan. Yaitu :

  1. Kelompok Zhalim

Mereka adalah orang-orang yang kurang sekali perhatiannya terhadap bulan Ramadhan. Bagi mereka kedatangan Ramadhan dianggap biasa-biasa saja dan dianggap sebagai beban. Kelompok ini menyamakan bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya.

Mereka berpuasa, tapi hanya Sebagian saja, lalu Sebagian lainnya mereka tinggalkan bukan karena alasan yang diperbolehkan. Sehingga kewajiban berpuasa tidak dijalankan dengan sempurna.

Bisa jadi mereka berpuasa penuh selama satu bulan, namun hari-hari mereka meninggalkan shalat fardu, banyak tidur dan tetap membicarakan kejelekan orang lain. Inilah kezhaliman mereka untuk diri masing-masing.

Semoga mereka segera sadar akan amalan yang merka lakukan, introspeksi dan bisa melakukan perbaikan serta mendapat hidayah dari Allah Swt.

2. Muqtashid (Pertengahan)

Kelompok ini adalah orang-orang yang bergembira dengan hadirnya bulan Ramadhan. Rasa gembira itu semakin menjadi karena adanya libur Panjang, waktu kerja yang lebih pendek atau lainnya.

Ada kesadaran beragama bahwa di Ramadhan waktunya untuk menghapus dosa dan mengambil banyak pahala untuk bekal di akhirat kelak. Namun, karena padatnya aktivitas kerja dan kurang kuatnya iman, membuat mereka lalai mengerjakan ibadah-ibadah sunah yang nilainya sama dengaan atau bahkan lebih jika dibandingkan dengan bulan selain Ramadhan.

Kelompok pertengahan ini terkadang meninggalkan ibadah shalat tarawih dan witir ataupun shalat rawatib qabliyah dan badiyah. Dalam satu hari ada rasa malas untuk membaca Al-Qur’an, sehingga target hatam Qur’annya tidak tercapai. Bahkan kerap lebih suka acara buka Bersama namun melwatkan shalat tarawih.

Mereka biasanya full berpuasa, namun ada diantara mereka yang kesehariannya terlalu banyak tidur, tidak produktif dan amalan-amalan sunnah Ramadhan tidak begitu diperhatikan.

3. Sabiqun Bil Khairat (Berprestasi)

Mereka disebut sebagai kelompok berprestasi karena mereka adalah orang-orang yang berusaha meninggalkan perkara haram dan makruh, juga sebagian perkara mubah demi kesempurnaan ibadah puasa yang mereka jalankan. Mereka sebenarnya bukan hanya berprestasi di bulan Ramadhan, namun di luar Ramadhan mereka adalah juga orang-orang yang berprestasi. Kerinduan mereka kepada Ramadhan membuat mereka selalu berdoa sepanjang waktu di bulan Ramadhan kepada Allah.

Golongan manusia ini disifati oleh Allah dalam satu ayat: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz-Dzariat: 17-18). Kualitas ibadah mereka jangan ditanya.

Shalat malam tidak pernah ketinggalan. Ibadah sosial mereka juga sangat kuat, Mereka sangat dermawan di bulan-bulan biasa, terlebih lagi di bulan Ramadhan. Seluruh anggota badan mereka berpuasa, mata berpuasa dari melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah. Begitu juga dengan telinga, lidah, bibir, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuh lainnyatidak bermaksiat kepada Allah.

Termasuk dalam kelompok manakah kita saat ini ?

Salah satu keberhasilan pembelajaran kita di bulan Ramdhan tahun ini adalah perbaikan ibadah dan spiritualias kita di 11 bulan selanjutnya guna mempersiapkan bertemu Kembali dengan Ramadhan tahun depan. Mari kita lakukan introspeksi, perbaikan dan transformasi atau perubahan kea rah yang lebih baik.

Wallahu a’lam bissawab.

Selamat Merayakan Hari Kemenangan, Mohon Maaf Lahir dan batin.

Semoga bermanfaat !

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*