Perjalanan Seorang Salesman

PERJALANAN SEORANG SALESMAN

Si Bebek Merah Saksi Sejarah

“KESUKSESAN MENJUAL ADALAH KOMBINASI ANTARA

KEMAUAN, KETEKUNAN, KERJA KERAS DAN DO’A.”

Harman Dahsyat

Menjadi anak seorang petani sekaligus pedagang adalah sebuah anugerah pembelajarah hidup yang sangat berpengaruh dan berguna terhadap pengembangan mental dan karakter diri saya. Sejak kecil, saya sudah terbiasa membantu orang tua mencangkul, menyemai bibit padi, menanam sampai mengeringkan padi setelah masa panen. Pekerjaan memikul padi yang sudah di jemur sekitar 20-30 Kg, membawa barang dagangan seperti minyak tanah, minyak kelapa curah, beras, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya dari pinggir sungai sampai rumah yang berjarak 200-300 M adalah rutinitas harian yang sudah saya lakukan sejak masih di bangku sekolah dasar.

Perpaduan unik yang dimiliki kedua orang tua saya sebagai petani dan pedagang menumbuhkan semangat serta kemauan untuk berhasil yang cukup kuat, kerja keras, kerja tuntas, dan ketekunan yang membuat saya berhasil dalam menempuh jenjang pendidikan sampai perguruan tinggi dan pada saat masuk ke dunia kerja.

Saya lahir di sebuah desa terpencil di sebelah utara Pulau Nusakambangan dan sebelah barat Kota Cilacap. Orang mengenalnya sebagai desa Jojok, yang awalnya masuk ke wilayah kelurahan Donan dan belum sampai 10 tahun yang lalu berdiri sendiri menjadi kelurahan Kutawaru. Untuk mengakses kampung ini atau sebaliknya jika ingin ke kota Cilacap dari desa ini, harus mengunakan perahu motor karena dipisahkan oleh Segara anakan dengan jarak sekitar 3 – 5 Km antar pelabuhan penyeberangannya. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, nelayan dan pedagang hasil bertani dan tangkapan nelayan.  Untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat SLTP dan SLTA pun harus ke kota Cilacap, karena masih terbatas hanya mempunya 3 sekolah dasar negeri pada tahun 1990 an.

Sejak SD – SMP saya selalu ranking 1-3, baru ketika masuk ke SMA N 1 Cilacap, dengan persaingan yang cukup ketat, prestasi saya berada di tingkat rata-rata atau menengah. Pernah menjadi juara 1 dengan nilai terbaik untuk katregori Penataran Pedomaan Pemahaman dan Pengamalan Pancasila (P4) pada awal masuk di SMP Negeri 3 Cilacap.

Tahun 2001, Lulus Langsung Kerja

Lulus dari Universitas 11 Maret di akhir tahun 2001, saya sudah bertekad tidak niat bekerja sebagai Pegawai Negeri, sekalipun pada masa itu banyak orang memilih jurusan Sosial Politik, terlebih jurusan Administrasi Negara untuk mengincar posisi pejabat pemerintahan. Karena itu, dari Cilacap, saya berkeputusan untuk melamar kerja di Jakarta. Dan, Alhamdulillah saya diterima di penerbit Airlangga sebagai sales buku pelajaran SD pada Januari 2002. Memilih tinggal di rumah kakak meski terbilang  jauh dengan kantor penerbit, karena tidak ada pilihan, saya mengalami masalah adapatasi cuaca. Waktu itu, musim hujan deras dan banjir sedang melanda Jakarta. Cuaca begitu tidak bersahabat, sehingga baru tiga hari bekerja, saya sakit demam tinggi dan batuk lebih dari dua hari. Karena merasa tidak enak sebagai karyawan baru sudah tidak masuk kerja, saya memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut.

Dalam keadaan masih sakit saya dikunjungi oleh seorang teman baik yang membawa koran Kompas. Dia menunjukkan iklan lowongan sales di Astra Toyota. Tanpa pikir panjang, saya ikut melamar dan berhasil diterima sebulan kemudian sebagai Junior Sales Executive di cabang Pramuka.

Uang pemberian orang tua saya waktu hijrah ke Jakarta hanya 350 ribu rupiah. Saya tidak bisa memakainya untuk modal awal kendaraan. Kurang. Jadi, sekalipun tidak punya kendaraan, karena tekad yang bulat dan serius mau berhasil, saya tetap diterima. Tanpa motor, tanpa hand phone dan tanpa pengetahuan dasar soal otomotif, saya berjuang keras agar bisa belajar menguasai pekerjaan dengan cepat. Disertai semangat kerja keras untuk bertindak agar lebih produktif dengan tekad harus bertahan hidup di Jakarta, jangan sampai pulang kampung tanpa hasil, minimal jangan sampai merepotkan orang tua saya di kampung, saya giat belajar. Setelah merasa cukup mengetahui produk knowledge dan prosedur kantor untuk proses transaksi, saya lalu mulai melakukan canvassing dengan menyebar brosur sekaligus mencari data para calon pelanggan di sepanjang jalan Utan Kayu.

Senang sekali rasanya ketika mendapatkan order pertama di pertengahan bulan Maret. Pada hari yang sama saya berhasil menjual 2 unit kendaraan, 1 untuk salah satu bank swasta nasional, satunya untuk pemakai pribadi. Bersyukur juga karena order tersebut saya dapat dari keberhasilan pameran di Cempaka Mas dan Mal Kelapa Gading.

Motor mogok, tantangan untuk bisa beli yang baru

Karena akhirnya merasakan perlunya memiliki motor, saya pun meminta orang tua saya mengirim motor tahun 1976 ke Jakarta. Daripada tidak ada kendaraan, cukuplah motor itu menemani saya keliling-keliling. Namun, apa mau di kata, sekitar jam 10 malam, sepulang dari rumah customer di bilangan Bintara – Bekasi, tiba-tiba motor itu mogok di jalan. Karena belum hapal kota Jakarta, saya menelepon atasan saya Bp. Biyouzmal. Alhasil, beberapa waktu kemudian saya dapat guyon dari beliau, “Motormu sehari jalan, dua hari mogok.” Bagi saya guyon itu menjadi pemicu semangat. Apalagi ketika saya ditawari kepala cabang boleh beli handpone dengan bantuan dana dari beliau dengan mecicil maksimal 6 kali. Saya jadi semakin bersemangat, dan alhamdullilah tidak sampai setahun, saya sudah bisa beli motor baru Honda Supra sebagai kendaraan operasional saya yang pertama dari hasil keringat sendiri.

Saya sangat enjoy dan bersyukur menekuni profesi sebagai sales mobil. Tanpa saya duga profesi ini membuat saya bisa mencukupi kebutuhan pribadi sekaligus membantu orang tua. Selain itu, saya mendapat kesempatan banyak untuk mengikuti berbagai pelatihan dari perusahaan baik yang berhubungan dengan profesi maupun yang bersifat umum. Hal yang tidak kalah penting dan menarik adalah saya bisa mendapat kesempatan berkenalan langsung dengan orang dari berbagai profesi dan latar belakang. Mulai dari kelas ekonomi menengah seperti pedagang atau pengusaha, karyawan, pegawai negeri atau pejabat pemerintah, sampai ke direktur utama perusahaan swasta atau BUMN pernah menjadi pelanggan saya.

Sejak awal menjadi sales mobil sampai dengan hari ini saya sangat bangga dengan profesi ini. Dari waktu ke waktu  saya terus belajar meningkatkan skill agar saya bisa menjadi lebih profesional lagi. Dari training internal saya belajar teknis dan materi lainnya, selain seminar motivasi, di lapangan saya belajar pemecahan masalah. Berbagai masalah yang saya temui di lapangan mengajar saya untuk tidak mudah menyerah dan membuat saya belajar berpikir mengatasi serta mencari solusi terbaik atas setiap permasalahan.

Saya mulai melihat, profesi sales membuat segala sesuatu yang tadinya terlihat sulit dan tidak mungkin menjadi mungkin. Kalau kita benar-benar memiliki keinginan kuat untuk mewujudkannya, dengan perencanaan dan tindakan yang tepat, dengan melakukan evaluasi dan improvement secara terus menerus kita dapat mencapai apa yang kita harap dan citakan. Menjadi sales hebat, bukan hanya memungkinkan memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi juga bisa membeli beberapa mobil, rumah, jalan-jalan ke luar negeri bahkan berinvestasi di properti, reksa dana, logam mulia dan lainnya. Keseuksesan menjual adalah kombinasi antara kemauan, ketekunan, kerja keras dan yang palin penting adalah do’a kepada Yang Maha kuasa.

Belajar Terus & Terus Belajar

Saya selalu menanamkan keyakinan dalam diri saya untuk berhasil. Kalau mau berhasil, kita harus belajar dari yang terbaik. Setiap kali saya bertemu dengan orang-orang yang memberi saya inspirasi akan sesuatu, pertemuan itu bagi saya adalah proses pembelajaran. Saya tidak terfokus mau belajar hanya kepada orang tertentu. Sepanjang tiga kali pergantian manajer cabang dan empat supervisor, saya selalu mendapatkan nilai-nilai positif yang dapat saya terima untuk memperlengkapi saya. Mereka melatih saya meningkatkan keahlian bernegosiasi, berbicara untuk meyakinkan orang,  lebih disiplin, belajar tegas namun tetap menghargai orang lain. Saya juga belajar leadership dan management.

Di antara banyak profesi lainnya, profesi sales adalah profesi yang memberi jenjang karier yang paling luas. Kemampuan salesmanship akan membawa kepada peluang naik karier lebih cepat. Tidak sedikit pengusaha sukses merintis karier mereka dari profesi sales. Jika dibandingkan dengan profesi lainnya, seorang sales hampir sama dengan konsultan. Bagaimana ia dapat memberi saran kepada pelanggan atau calon pelanggannya, demikianlah dia akan disikapi kembali oleh pelanggannya. Tentu saja hal ini membuat saya merasa sebagai orang yang patut bersyukur karena bisa memberi manfaat bagi orang lain. Sayang sekali kalau orang belum mencoba dan tidak mengetahui manis dan indahnya dunia sales sudah menilai secara negatif.

Berbagai penghargaan yang pernah saya raih, seperti predikat wiraniaga teladan dan exclusive member of Star Award dan tidak pernah absen sekalipun, selalu mengikuti Pertemuan Wiraniaga Nasional (apresiasi untuk wiraniaga terbaik) merupakan momentum berharga yang memacu semangat saya untuk selalu memberi yang terbaik kepada perusahaan. Saya berharap bahwa keberadaan saya dapat memberi kontribusi yang positif kepada perusahaan yang telah menabur banyak pengetahuan dan keahlian dalam hidup saya. Minimal, saya bisa memberi kontribusi yang signifikan kepada kantor cabang di mana saya ditempatkan dan semoga bisa memberi manfaat lebih banyak lagi bagi sales lain, terutama yang junior. Be Inspiring and useful for others adalah moto  saya saat ini.

Pun ketika saya sudah menjadi Sales Supervisor, spirit untuk selalu berprestasi dan terus menjadi hebat dari waktu ke waktu adalah tekad yang selalu menggelora sebagai semangat seorang salesman. Selain membawa dan menularkan spirit berprestasi untuk angota team, setiap tahun saya selalu mengikuti gelaran Innovasi dan Kaizen di Auto2000. Pernah menjadi juara 3 dan runner up di tingkat region DKI 1, dan terpilih sebagai perwakilan DKI 1 dalam kontes supervisor nasional dari 6 wilayah dalam SAM National Eurika Competition (SNEC). Dan baru-baru ini, awal 2019 membantu dan mensupport pimpinan cabang dan salesman di team saya menjadi kandidat Branch Manager dan Wiraniaga terbaik Nasional versi penilaian dari Toyota Astra Motor. Akhir 2019 & awal 2020 alhamdulillah masuk nominasi National Kaizen & Innovation Maraton dan Best Sales Supervisor National  PT. Toyota Astra Motor mewakili Auto2000 DKI 1.

Semoga dengan spirit seorang salesman dan berbagai capaian prestasi saat ini ketika saya sudah menjadi Sales supervisor memudahkan menggapai jenjang karier yang jauh lebih baik di ASTRA dalam waktu lebih cepat dan bisa mengembangkan banyak bisnis usaha yang bisa semakin banyak membantu orang banyak, aamiin.

tinyurl.com/BIAharman

#SemangatTerusBelajar

#SemangatMenjadiHebat

#SemangatMenebarManfaat

9 Comments

Leave a Reply to Evi Soviasari Cancel reply

Your email address will not be published.


*